Double Rock terbentuk sejak mereka duduk di bangku SMA tepatnya pada tahun 2012 yang kemudian diberi nama Double Rock.
Double Rock beranggotakan 3 orang tapi setelah salah satu personil (Paul Nathaliano) pindah ke Bali di tahun 2013 untuk melanjutkan study band ini bubar.
Karena tidak mau band ini mati, akhirnya Ia mencari teman yang sependapat dalam musik untuk membentuk band tapi tetap dengan nama Double Rock.
Seiring berjalan waktu band mengalami pergantian personil sebanyak 4 kali dikarenakan job sepi dan di tahun 2016 band ini vakum sementara. Selama vakum mereka bergabung dengan band lain untuk tetap menghidupkan eksistensi dan panggung setiap personil.
Di tahun 2018, mereka kembali bergabung untuk Double Rock dan recording untuk 3 single yang sudah lama disimpan. Tapi mengalami pergantian personil di drummer yang diisi Gunkde, di lead gitar diisi Chunk, divocal dan bass Paul Nathaliano.
Disetiap lagu mereka selalu menyisipkan pesan yang untuk menyuarakan No Racism & Stop War. Karena dengan formasi sekarang yang diisi dari 3 personil dengan kepercayaan agama yang berbeda, asal yang berbeda dan kiblat untuk genre musik yang berbeda dan mereka berhasil menyatukan itu sehingga mereka sepakat untuk suarakan No Racism & Stop War.
Mereka lebih mencintai perdamaian daripada pertumpahan darah, bullying, dll. Dengan begitu nama Double Rock yang dibuat di 2012 memiliki makna Double dengan kiasan “BANYAK” bukan cuma satu. Banyak keragaman, banyak bahasa, banyak genre musik, banyak perbedaan yang ingin mereka satukan dalam musik mereka.